Akhir tahun 2016
Tanpa persiapan khusus, tanggal 27 Desember kita berlima meluncur menuju ke Banyuwangi. Sebelumnya kita sudah menginap di Tulungagung, untuk berkumpul dengan keluarga besar dalam rangka libur Natal. Malamnya kita sudah sampai di Situbondo, menginap di rumah saudara dan untuk beristirahat.
|
Berfoto Bersama di pinggir sawah samping Rumah |
Paginya kami meneruskan perjalanan menuju Banyuwangi. Begitu keluar dari Situbondo, kita melalui jalan berkelok di dalam hutan Baluran. Jalanan cukup bagus, tetapi harus dengan kewaspaan karena berkelok dan berliku.
Sekitar jam 4 sore kita sampai di kawasan Taman Nasional Alas Purwo, tepatnya di Pos Pancur yang jaraknya masih sekitar 9 kilometer ke Pantai Plengkung, sehingga total jarak dari pusat kota ke Pantai Plengkung sekitar 86 kilometer, dimana menjadi tujuan kami.
Sampai di Pos Pancur ini, semua kendaraan bermotor harus parkir dan tidak boleh melanjutkan perjalanan ke dalam. Bagi pengunjung di berikan 3 alternatif yaitu, berjalan kaki sekitar 2 jam, sewa naik sepeda motor trail atau sewa mobil jeep. Karena kami berlima, kami akhirnya menyewa mobil Jeep dengan tarif 350.000, dengan perjanjian besok dijemput lagi ke lokasi kami menginap.
Dalam perjalanan dari Pancur ke Plengkung, kita menikmati indahnya hutan Sawo Kecik (Manilkarakauki) dan Bambu Manggong yang dominan. Namun ada juga pohon lain seperti Nyamplung (Calophyllum inophyllum), Ketapang (Terminalia cattapa ) dan Kepuh (Stercullia foetida). Tak luput sesekali kita menemui beberapa jenis hewan dan burung, diantaranya ada Kijang, Kera berekor panjang,Lutung, Ayam hutan, Burung Kangkareng (Antracoceros coronatus, Rangkong, dan Cekakak jawa.
Sesampai di gerbang pantai Plengkung, perjalanan disambung dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 200 meter menelusuri hutan menuju bibir pantai. Sepanjang perjalanan ke pantai, pengungjung akan menjumpai beberapa resor, tetapi kami sudah reserve satu buah resor di Joyo’s Surf Camp.
|
Didepan Joyo's Surf Camp |
Di resor kita di sambut oleh mas Subo yang segera mengantarkan kita ke salah satu resor yang sudah di siapkan. Walaupun bangunannya terbuat dari mayoritas kayu, interiornya cukup bersih dengan 3 buah kingsize bed yang di lengkapi dengan kelambu nyamuk warna putih. Juga tersedia handuk yang kelihatan masih baru. Hal ini mungkin karena standar mereka cukup bagus untuk melayani turis asing yang menginap di sana.
Dan resor kita sangat dekat dengan bibir pantai, sehingga deburan ombak pantai selatan cukup kencang terdengan di samping penginapan kita. Sore itu walaupun sudah sudah menjelang malam, kami menikmati pantai yang sangat indah dan jernih airnya dan meng-ekplore keindahan pantai Plengkung atau G Land sebutan para turis asing.
|
Pantai di sore hari |
Tak di sangsikan lagi, Pantai Plengkung ini menyajikan keindahan alam yang luar biasa dengan airnya yang jernih, sehingga ikan yang berlalu lalang bisa kita lihat dengan mata telanjang. Semua ini kita nikmati saat pagi menjelang siang sebelum kita di jemput. Tidak lupa kami menyempatkan diri menikmati ikan bakar yang disajikan oleh nelayan setempat yang di bakar di pinggir pantai.
|
Ikan yang dengan mudah kita lihat di pantai |
|
|
Kita bisa memegang ikan secara langsung |
Siang tepat jam 11 mobil Jeep yang kita sewa sudah datang menjemput dan mengantarkan kita kembali ke Pancur. Tanpa menunggu lama, kita lanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya, Pulau Merah.
|
Pulau Merah |
Jarak G-Land ke Pulau Merah sekitar 40 kilometer. Lokasi pantai Pulau Merah (Red Island) adalah di desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran. Sekitar jam 3 sore kita sampai di pantai Pulau Merah. Kami menikmati pulau merah ini dengan mengambil gambar, melihat keramaiannya. Dan karena keramaian ini, kami kurang menikmati keindahannya. Menjelang jam 5 sore, kami melanjutkan lagi perjalanan dengan tujuan Teluk Hijau (Green Bay). Tetapi sebelumnya kami sempat mampir ke pantai Wedi Ireng, di sekitar Pulau Merah.
|
Red Island on the background |
Teluk Hijau ini berjarak sekitar 30 kilometer dari Red Island, yaitu terletak di Taman Nasional Meru Betiri, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggrahan. Menjelang maghrib kita sampai di pos jaga Taman Nasional Meru Betiri. Kita tidak mempunyai kontak dan informasi penginapan di sana. Untungnya bapak penjaga pos Taman Nasional berbaik hati mengantarkan kita ke salah satu penduduk yang rumahnya sering di sewakan untuk turis yang datang ke Teluk Hijau. Malam itu kita menginap di rumah tersebut, dan paginya sebelum melanjutkan ke teluk hijau, kita di suguhi sarapan sayur bening dan ayam goreng.
Akhirnya kita bersiap ke teluk hijau.
Untuk mencapai teluk hijau kita harus menyewa perahu. Dan pagi itu kita dapat perahu sewaan yang akan mengantar kita ke teluk hijau dan menunggu kami dan mengantar kembali ke lokasi semula.
|
Perahu yang di sewakan |
|
Dalam Perjalanan |
|
Dilokasi Teluk Hijau (Green Bay) |
|
Pasir Yang Bersih |
|
Airnya Jernih |
Dan setelah puas menikmati keindahan Teluk Hijau, kamipun kembali dan menuju ke Malang sebagai destinasi kami selanjutnya.