Sabtu, 17 Desember
Sorenya sudah ada satu orang yang confirm untuk jalan malam minggu ke arah Puncak. Saya sudah menyiapkan tunggangan saya si Black PZZO, karena rencana jam 10 malam akan start menuju Puncak.
Eh pas jam 21.30 dapat kabar temen membatalkan rencana karena ada keperluan mendadak. Waduh, karena sudah pengen jalan, akhirnya saya cari temen lainnya yang mau jalan. Saya hubungi satu temen, ternyata masih di rumah ceweknya, padahal waktu sudah menunjukkan jam 23.30.
Tepat jam 24.00 BB bergetar dan temen yang tadi saya kontak katanya sudah siap meluncur. Akhirnya kita janjian di Balai Warga di komplek saya. Pas ketemuan, ternyata dia ga bawa PIBO nya, dan naik Xeon. Biar sama-sama enak, akhirnya saya tukar motor, bawa Honda Scoopy, sama-sama matic.
Di dinginnya tengah malam, kita menyusuri jalan raya Cikeas, tembus ke Transyogi, putar arah menuju cibubur, belok kiri di Plaza Cibubur, yang tembus ke Cibinong.
Malam itu di pasar Cibinong sudah ramai pedagang yang menjajakan dagangannya yang memakan hampir seluruh badan jalan.
Jalan raya bogor kita lewati, masuk kota bogor yang masih terang dengan lampu warna-warni, masuk ke tajur dan tembus ciawi.

Jalan raya puncak cukup lancar malam itu dan saat melewati perkebuna teh Gunung Mas, kabut tebal sudah menyelimuti jalanan, yang menyebabkan jarak pandang sangat terbatas. Dan kitapun istirahat, sambil menunggu kabut lewat.
Jam 03.30 setelah kabut sudah lenyap, kita melanjutkan perjalanan menuju Cianjur. Mungkin karena pengaruh udara dingin dan juga karena memang belum tidur sama sekali, sebelum memasuki kota Cianjur, akhirnya kita memutuskan untuk tidur dulu di sebuah SPBU.
Paginya, sekitar jam 05.15 kita lanjutkan perjalanan menuju cikalong, belok kiri ke arah jonggol.
Pemandangan pagi itu sungguh luar biasa, langit cerah, gunung-gunung batu di jonggol berdiri kekar, walaupun disana sini sudah di tambang batu dan pasirnya.
Dan jam 06.00 pagi kita sempatkan untuk sarapan bubur di depan perumahan Citra Indah Jonggol.