Touring Ke Jawa Timur : Bagian 2
Rencana awal, kita menginap di rumah saya. Bagaimanapun juga perjalanan nonstop Jogja - Tulungagung sangat melelahkan. Tapi tiba-tiba karena ada keperluan mendadak temaan seperjalanan, kita merubah rencana menjadi pulang ke Jakarta hari itu juga.
Jam 6 sore kita sudah mulai packing. Semua barang sudah tertata rapi di motor. Hujan tidak juga reda, sampai tepat jam 7 malam, hari jumat kita memulai perjalanan pulang ke Jakarta.
Rencananya, kali ini dengan perjalanan malam, kita lewat jalur Pantura. Dari Tulungagung kita ke utara arah Kediri, kemudian ke Nganjuk.
Begitu keluar rumah saja kita sudah di hadang hujan yang sangat deras, sampai di Ngunut, sebuah kota kecamatan sebelum Tulungagung, jalanan tergenang cukup menyulitkan untuk motor pendek Mio. Namun karena kita sudah bertekad, perjalanan tetap kita lanjutkan.
Tulunggung - Kediri sudah lewat, dan tak terasa Nganjuk pun sudah kita lewati. Jam menunjukkan pukul 23.35 ketika tiba-tiba kita merasa sepi sekali.Bus dan truk pun hanya sesekali yang berpapasan atau kita dahului. Suasana begitu gelap karena habis hujan, dan jalanan basah juga membut kita mengurangi laju motor.
Dan tiba-tiba saya menyadari berada di tengah-tengah hutan, ya, kita sudah sampai hutan Saradan.Alas Saradan, begitulah orang biasa menyebutnya. Sebuah hutan yang dibelah jalan di perbatasan Nganjuk-Madiun. Saya sering denger kisah tragis yang terjadi di kawasan ini, mulai dari kecelakaan, perampokan bahkan pemerkosaan dan pembunuhan. Dahulu, kata banyak orang, melewati hutan ini secara sendiri apalagi di gelapnya malam tak ubahnya menyetorkan nyawa ke penjagalan. Makin merinding saja ketika cerita-cerita mengenai alas saradan ini berkecamuk di fikiranku.
Apalagi, siangnya waktu dirumah saya sempat nonton berita di tivi,terjadi kecelakaan yang sangat hebat di jalan ini, antara sebuah bus malam dengan sepeda motor. Kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya pengendara motor karena tubuhnya hancur tercecer dan terpotong menjadi beberapa bagian. Duh, kenapa pas tengah malam begini sampai di hutan saradannya.
Tapi akhirnya kita lepas juga dari dalam hutan dan memasuki kota Ngawi. Karena tidak ada kendala, dan mata juga belum ngantuk, kita memutuskan tetap melanjutkan perjalanan. Motor kita bawa ke arah Sragen. Dan sekali lagi kita melewati hutan lagi, yaitu hutan Mantingan. Tapi entah kenapa rasanya tidak seperti waktu lewat hutan Saradan sebelumnya. Dan Sragen pun sudah kita lewati.
Rasanya kalau Sragen sudah lewat, Surakarta sudah dekat. Kita masuk Surakarta, atau Solo, sekitar jam 2 subuh. Walaupun masih subuh, kota Solo masih cukup "hidup" dengan lampu warna-warni yang menghiasi jalan sepanjang kota. Keluar dari kota Solo, memasuki Boyolali. Ada kejadian lucu, saat melintas di jalan kota Boyolali yang baru, ada Cewek juga naik motor, agak heran juga sih ada cewek sendirian subuh-subuh. Naluri laki-laki bicara, kita deketin tuh motor cewek, tapi pas sudah deket, ternyata wanita jadi-jadian alias waria alias wanita setengah pria, glek! Tancap gaaass!
Sampai di kota Salatiga mata sudah ga mampu melek lagi. Akhirnya kita berhenti di sebuah pompa bensin yang buka 24 jam, kita memejamkan mata sejenak. Setelah rasanya cukup, kita melanjutkan perjalanan menuju Semarang. Jam 04.30 kita sampai di Semarang.
Di Semarang kita istirahat lagi, dan mampir di Vihara Sam Poo Kong. Sambil melemaskan otot, kita sempet foto-foto. Sebenarnya sambil cari Sarapan, tapi mungkin karena masih terlalu pagi, belum ada orang jual makanan.
Setelah istirahat kita melanjutkan lagi perjalanan ke arah Pekalongan. Tapi saat melintas di Hutan Roban (Alas Roban di antara Gringsing dan Batang) rasa kantuk kembali menyerang dan kita istirahat untuk minum segelas kopi bareng dengan para supir truk yang juga istirahat.
Selanjutnya kita langsung tancap gas ke arah Cirebon, dan berhenti hanya untuk isi bensin si Mio. Dan sekitar jam 11.30 siang kita sudah memasuki kota Cirebon, dan makan empal gentong yang terkenal. Walaupun menurut saya sama saja dengan soto betawi ha..ha...
Dan setelah sekitar empat jam perjalanan dari cirebon, jam empat sore, hari Sabtu saya sampai di base camp, Villa Nusa Indah kembali dengan selamat.
Touring Ke Jawa Timur : Bagian 1
Jam 6 sore kita sudah mulai packing. Semua barang sudah tertata rapi di motor. Hujan tidak juga reda, sampai tepat jam 7 malam, hari jumat kita memulai perjalanan pulang ke Jakarta.
Rencananya, kali ini dengan perjalanan malam, kita lewat jalur Pantura. Dari Tulungagung kita ke utara arah Kediri, kemudian ke Nganjuk.
Begitu keluar rumah saja kita sudah di hadang hujan yang sangat deras, sampai di Ngunut, sebuah kota kecamatan sebelum Tulungagung, jalanan tergenang cukup menyulitkan untuk motor pendek Mio. Namun karena kita sudah bertekad, perjalanan tetap kita lanjutkan.
Tulunggung - Kediri sudah lewat, dan tak terasa Nganjuk pun sudah kita lewati. Jam menunjukkan pukul 23.35 ketika tiba-tiba kita merasa sepi sekali.Bus dan truk pun hanya sesekali yang berpapasan atau kita dahului. Suasana begitu gelap karena habis hujan, dan jalanan basah juga membut kita mengurangi laju motor.
Dan tiba-tiba saya menyadari berada di tengah-tengah hutan, ya, kita sudah sampai hutan Saradan.Alas Saradan, begitulah orang biasa menyebutnya. Sebuah hutan yang dibelah jalan di perbatasan Nganjuk-Madiun. Saya sering denger kisah tragis yang terjadi di kawasan ini, mulai dari kecelakaan, perampokan bahkan pemerkosaan dan pembunuhan. Dahulu, kata banyak orang, melewati hutan ini secara sendiri apalagi di gelapnya malam tak ubahnya menyetorkan nyawa ke penjagalan. Makin merinding saja ketika cerita-cerita mengenai alas saradan ini berkecamuk di fikiranku.
Apalagi, siangnya waktu dirumah saya sempat nonton berita di tivi,terjadi kecelakaan yang sangat hebat di jalan ini, antara sebuah bus malam dengan sepeda motor. Kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya pengendara motor karena tubuhnya hancur tercecer dan terpotong menjadi beberapa bagian. Duh, kenapa pas tengah malam begini sampai di hutan saradannya.
Tapi akhirnya kita lepas juga dari dalam hutan dan memasuki kota Ngawi. Karena tidak ada kendala, dan mata juga belum ngantuk, kita memutuskan tetap melanjutkan perjalanan. Motor kita bawa ke arah Sragen. Dan sekali lagi kita melewati hutan lagi, yaitu hutan Mantingan. Tapi entah kenapa rasanya tidak seperti waktu lewat hutan Saradan sebelumnya. Dan Sragen pun sudah kita lewati.
Rasanya kalau Sragen sudah lewat, Surakarta sudah dekat. Kita masuk Surakarta, atau Solo, sekitar jam 2 subuh. Walaupun masih subuh, kota Solo masih cukup "hidup" dengan lampu warna-warni yang menghiasi jalan sepanjang kota. Keluar dari kota Solo, memasuki Boyolali. Ada kejadian lucu, saat melintas di jalan kota Boyolali yang baru, ada Cewek juga naik motor, agak heran juga sih ada cewek sendirian subuh-subuh. Naluri laki-laki bicara, kita deketin tuh motor cewek, tapi pas sudah deket, ternyata wanita jadi-jadian alias waria alias wanita setengah pria, glek! Tancap gaaass!
Sampai di kota Salatiga mata sudah ga mampu melek lagi. Akhirnya kita berhenti di sebuah pompa bensin yang buka 24 jam, kita memejamkan mata sejenak. Setelah rasanya cukup, kita melanjutkan perjalanan menuju Semarang. Jam 04.30 kita sampai di Semarang.
Di Semarang kita istirahat lagi, dan mampir di Vihara Sam Poo Kong. Sambil melemaskan otot, kita sempet foto-foto. Sebenarnya sambil cari Sarapan, tapi mungkin karena masih terlalu pagi, belum ada orang jual makanan.
Setelah istirahat kita melanjutkan lagi perjalanan ke arah Pekalongan. Tapi saat melintas di Hutan Roban (Alas Roban di antara Gringsing dan Batang) rasa kantuk kembali menyerang dan kita istirahat untuk minum segelas kopi bareng dengan para supir truk yang juga istirahat.
Selanjutnya kita langsung tancap gas ke arah Cirebon, dan berhenti hanya untuk isi bensin si Mio. Dan sekitar jam 11.30 siang kita sudah memasuki kota Cirebon, dan makan empal gentong yang terkenal. Walaupun menurut saya sama saja dengan soto betawi ha..ha...
Dan setelah sekitar empat jam perjalanan dari cirebon, jam empat sore, hari Sabtu saya sampai di base camp, Villa Nusa Indah kembali dengan selamat.
Touring Ke Jawa Timur : Bagian 1
0 comments:
Post a Comment